Lebih Baik Putus Cinta Daripada Putus Internet

Sumber ilustrasi gambar: www.watoday.com.au
*Dari Mosaic Hingga Borneo

by A. Alexander Mering

“Lebih baik putus cinta dari pada putus internet.”
“Lo, kok?
Dia menatap saya serius. Wajahnya langsung ‘masam’, tampak tak setuju. Saya terkekeh-kekeh, menahan tawa.
“Mengapa? Memangnya tak boleh punya semboyan begitu?”
“Tidak sih…, tapi itu adalah semboyan paling merampot yang pernah saya dengar.”
Ia menenggak ludes sisa kopi di cawan, setelah itu menuju kasir sambil mengomel panjang-pendek. Saya masih ketawa geli sambil menuju parkir. 


Di lain waktu saya sering berseloroh di kantor, mengutip kata yang sama. Saya lupa entah kapan ide tersebut pertama kali saya lontarkan. Tapi sebenarnya dulu saya cuma ingin menggoda teman-teman para pengguna Informasi Teknologi (IT) mania dan sekadar menunjukkan bahwa saya sedang berfikir berseberangan dengan mereka yang memandang remeh IT. 


Bagi orang tertentu barangkali semboyang konyol itu tabu, apalagi untuk ditiru. Tetapi selama masa pengangguran 11 bulan silam, saya merasa ada sesuatu yang hilang jika tak blogrolling di internet. Sebagian hidup saya seperti terhapus dari kehidupan jika tak ke warnet untuk sekadar menjenguk ‘rumah’ kedua saya, yaitu http://wisnupamungkas.blogspot. com. Bagi para netter portal tersebut dikenal sebagai web log atau kerab disingkat Blog saja. Sejak tahun 2006 saya memang rajin menginvestasikan waktu satu atau dua jam untuk ‘mengurus’ situs pribadi saya itu. Saya menyebutnya ‘rumah’ juga ia semacam apartemen saya di dunia maya yang boleh diisi dengan ide-ide apa saja. Mulai dari tulisan serius, news, puisi, cerpen, gumaman atau sepotong ide premature yang belum sempat dirampungkan.

***
Suatu hari saya sedang mem-browsing di mesin pencari Google. Tak sengaja ketemu nama http://yaserace.blogspot.com. Ketika itu pemilik web log di Pontianak belum seramai sekarang. Saya penasaran karena ternyata ia mengamati perkembangan dan pertumbuhan web log di Kalbar. Saya tidak mengenalnya secara fisik, karena itu saya menyebutnya sebagai ‘pemindai’ web log Pontianak.
“Kim coba kamu kontak orang itu, siapa dia dan dimana dia berada sekarang.”
“Oke, nanti saya kirim e-mail,” kata Akim.
Akim adalah rekan kerja saya yang pertama kali berhasil saya ‘infeksi’ untuk memiliki web log untuk menyimpan dan mempublikasikan tulisan-tulisannya di internet.
Dua hari menanti, tiada jawaban. Tiga hari, masih belum ada balasan. Suatu siang Akim menarik saya ke ruangan Pimpinan Redaksi (Pimred) Borneo Tribune.
Disitu ada seorang pemuda. Saya cuma tau dia tengah mempersiapkan buku Jejak Pemuda Emas Kalimantan Barat. Karena itu dia kerap bolak balik ke kantor redaksi Borneo Tribune.
“Ini dia yang kita cari-cari selama ini,” celoteh Akim.
“Busyet….!? Ini rupanya sang pemindai itu?”
Kami pun ketawa ngakak sama-sama.
Setelah ngobrol ngaur ngidul sana sini, akhirnya muncullah ide untuk membentuk Borneo Blogger Community atau disingkat BBC. Nama tersebut pun setelah melalui perdebatan sengit belasan blogger yang ngumpul di redaksi Borneo Tribune pada 28 Juli 2007. Ditetapkanlah hari itu sebagai hari lahirnya BBC. Kini kian banyak yang bergabung dan mendaftar sebagai member BBC. Mulai pada blogger Pontianak, Kalsel, Sarawak, Sabah maupun Brunei. Sayangnya administrator belum sempat memasang semua link member yang sudah mendaftar tersebut.
***
Seorang blogger senior Indonesia, Enda Nasiotion menulis, kemungkinan blog pertama adalah halaman What’s New pada browser Mosaic yang dibuat oleh Marc Andersen pada tahun 1993. Jika anda masih ingat, Mosaic adalah browser pertama sebelum adanya Internet Explorer bahkan sebelum Nestcape. Lantas Januari 1994 Justin Hall memulai website pribadinya Justin’s Home Page yang kemudian berubah menjadi Links from the Underground yang mungkin dapat disebut sebagai Blog pertama seperti yang kita kenal sekarang.
Dari sedemikian banyak Blog yang ada, Blog-Blog yang menetapkan standar dari Blog dan terkenal sehingga memiliki penggemarnya sendiri diantaranya adalah Blog milik Jorn Barger, Robot Wisdom yang disebut-sebut merupakan Blog terbesar dan paling berguna dimana dia setiap harinya menyodorkan sekian banyak link yang dibentuk dari ketertarikannya pada seni dan teknologi. Camworld adalah Blog populer milik Cameron Barret seorang Desainer Interaktif dimana dia mengkatagorikan topik-topik Blog-nya pada katagori, Random Thoughts, Web Design dan New Media. Camworld dapat disebut sebagai Blog klasik dalam arti Blog tersebut mengandung dosis tepat dari karakter dan opini pribadi dicampur dengan keselektifan pemilihan link-nya.
“Obscure Store”http://www.obscurestore.com/ milik Jim Romenesko yang menyediakan link bertemakan berita dan gosip dan hal-hal kecil yang sedikit mengarah pada underground movement, Lawrence Lee juga setiap hari mengupdate Blog-nya. Tomalak’s Realm dengan link-link pada berita tentang Web Design dan Net Business. Memepool dengan pilihan koleksi link-nya yang unik disertai analisis cerdas juga digemari sebagai Blog yang istimewa. Kottke.org merupakan Blog menarik milik Jason Kottke seorang Web Designer yang tinggal di San Francisco, di Blog-nya dia menulis bahwa Blog-nya tersebut adalah caranya mengisi waktu luang untuk menyusun kembali tulisan-tulisan, desain-desain dan critical skill-nya. Tak lupa juga Blog milik Dave Winer, Scripting News, salah satu Blog pertama yang banyak memberikan link tentang pemrograman.
Siapakah para Blogger? Rebecca Blood pada Blog-nya Rebecca’s Pocket mengatakan bahwa para Blogger mulanya adalah mereka yang telah mengajarkan diri mereka sendiri HTML karena mereka menyenanginya, atau mereka yang setelah seharian bekerja di kantor dot.com mereka, dan kemudian menyisakan waktu luang beberapa jam setiap harinya untuk melakukan web surfing dan memasang hasilnya pada Blog mereka.
Kini Budi Putra, salah seorang blogger Indonesia sedang melakukan penelitian tentang sejarah blog di Indonesia. Dalam http://www.thegadgetnet.com ia menulis telah menghitung blog yang dibuat oleh orang Indonesia—baik apakah yang berdomisili di Indonesia atau di negara lain—juga bertambah seiring munculnya trend blog di dunia pada tahun 1997. Sebuah sumber menyebutkan hingga tahun 2005 jumlah blog Indonesia sudah melebihi angka 10.000 buah (lihat posting Priyadi). Jika menggunakan teori pendiri Technorati David Sifry bahwa blog di dunia berkembang dua kali lipat dalam setiap 10 bulan, maka — berdasarkan asumsi perkiraan angkat di atas — diperkirakan jumlah blog Indonesia yang aktif hingga akhir 2006 sudah mencapai jumlah 20.000 dan hingga Mei 2007 diperkirakan blog Indonesia sudah mencapai angka 30.000 blog.
Di Pontianak jumlah blogger terus bertambah, mengiringi program ‘kampanye’ yang dilakukan BBC maupun Tribune institute. Dengan demikian para blogger di Kalbar tentu tidak kalah dengan saudara-saudarinya di wilayah Borneo lainnya, khususnya Sabah dan Sarawak yang memang lebih dulu melaju. (publhis in Borneo Tribune, 23 September 2004)
Next Post Previous Post