By : Wisnu Pamungkas
Tuhan perkenankan aku mencintaimu
Meski aku tak tahu apa jenis kelamin-Mu
Karena aku tak butuh kemolekan rupa atau dada untuk membenamkan rindu
Aku juga tak butuh farfum untuk mengendus-Mu
Tuhan, izinkan aku merindukan-Mu
Meski saluran telepon belum ada yang on line ke Surga
Sebab aku pun tak butuh visualisasi-Mu untuk menghayati cinta, situs-situs yang menjelaskan kehadiran Tuhan, mantra yang terpenggal-penggal dalam kerongkongan
Tuhan, aku mengasihi-Mu
Meski aku tak tahu kemana harus mengalamatkan surat atau e-mail kerinduanku
Sanggau, 28 Maret 2002
Tuhan perkenankan aku mencintaimu
Meski aku tak tahu apa jenis kelamin-Mu
Karena aku tak butuh kemolekan rupa atau dada untuk membenamkan rindu
Aku juga tak butuh farfum untuk mengendus-Mu
Tuhan, izinkan aku merindukan-Mu
Meski saluran telepon belum ada yang on line ke Surga
Sebab aku pun tak butuh visualisasi-Mu untuk menghayati cinta, situs-situs yang menjelaskan kehadiran Tuhan, mantra yang terpenggal-penggal dalam kerongkongan
Tuhan, aku mengasihi-Mu
Meski aku tak tahu kemana harus mengalamatkan surat atau e-mail kerinduanku
Sanggau, 28 Maret 2002