By: Wisnu Pamungkas
Ia selalu melawan langit, mengancam cakrawala,
membidik udara dengan menyebarkan ratusan ribu famplet, menulis artikel nyaris tanpa tanda baca,
semacam kisah,
ia melahirkan teror, menyayat urat-urat saraf,
melemparkan pertentangan yang memaksa setiap orang untuk terjebak
ia sendirian…..,
Ayah, ayah patutkah ia mengalah setelah 30 tahun lebih ia disuapi bara
Dusun Beririk, 7 April 2000
Ia selalu melawan langit, mengancam cakrawala,
membidik udara dengan menyebarkan ratusan ribu famplet, menulis artikel nyaris tanpa tanda baca,
semacam kisah,
ia melahirkan teror, menyayat urat-urat saraf,
melemparkan pertentangan yang memaksa setiap orang untuk terjebak
ia sendirian…..,
Ayah, ayah patutkah ia mengalah setelah 30 tahun lebih ia disuapi bara
Dusun Beririk, 7 April 2000