by Wisnu Pamungkas
Bukankah kita hanya sesuatu yang pernah ku jelaskan,
Pernah kunyatakan dengan kejap mata saja, sesuatu
Yang lebih dari sekedar persoalan dan keinginan untuk
Memberi rasa sakit yang rutin, seperti dada yang di sembelih
Untuk kurban ini,_hari-hari yang tersisa untuk
Dinikmati bersama,_saat-saat kita perlu menjelaskan;
Arti Salib dari kayu bertuliskan INRI. Dimana saja
Kamu dada? Bersembunyi dalam keengganan yang dalam
Di lukai, di lukai satu kali saja di lambung-Nya yang
Menumpahkan darah dan air mata, dada
Selama ini kemana saja kamu dada?
Korek, 29 Maret 1997
Bukankah kita hanya sesuatu yang pernah ku jelaskan,
Pernah kunyatakan dengan kejap mata saja, sesuatu
Yang lebih dari sekedar persoalan dan keinginan untuk
Memberi rasa sakit yang rutin, seperti dada yang di sembelih
Untuk kurban ini,_hari-hari yang tersisa untuk
Dinikmati bersama,_saat-saat kita perlu menjelaskan;
Arti Salib dari kayu bertuliskan INRI. Dimana saja
Kamu dada? Bersembunyi dalam keengganan yang dalam
Di lukai, di lukai satu kali saja di lambung-Nya yang
Menumpahkan darah dan air mata, dada
Selama ini kemana saja kamu dada?
Korek, 29 Maret 1997