by Wisnu Pamungkas
Setiap harikami harus lahir dan pergi
Untuk menjelaskan jalan-jalan; rel kereta, trafic light dan
Kesemuanya yang tentu tak memiliki pengertian lebih dari
Satu (sebuah wujud yang bisa engkau lihat)
Jadi setiap saat kami harus mampu menjadi sesuatu,
Sesuatu yang lain selain diri kami sendiri, sesuatu yang
Tak pernah benar-benar kami mengerti dan aku tak mungkin
Menjelaskan kami itu kepadamu seperti apa
Kami adalah rupa yang melekati arti seperti sebuah
Caffe, sebuah hotel, pub atau sebuah losmen kecil
Yang tak pernah menjelaskan apa-apa.
Kami adalah setiap hari yang berubah-ubah
Menjadi citra dan tujuan untuk memberi, menjadi sejarah
Yang tak di duga. Dan atas kesemuanya itu kami adalah
Keajaiban yang terluka sebab yang kami ketahui
Adalah bahwa setiap hari kami harus terlahir, harus pergi
Menjadi sesuatu yang lain atau apa saja.
Toho, 10 Agustus 1997
*) Genesisku Maya
Setiap harikami harus lahir dan pergi
Untuk menjelaskan jalan-jalan; rel kereta, trafic light dan
Kesemuanya yang tentu tak memiliki pengertian lebih dari
Satu (sebuah wujud yang bisa engkau lihat)
Jadi setiap saat kami harus mampu menjadi sesuatu,
Sesuatu yang lain selain diri kami sendiri, sesuatu yang
Tak pernah benar-benar kami mengerti dan aku tak mungkin
Menjelaskan kami itu kepadamu seperti apa
Kami adalah rupa yang melekati arti seperti sebuah
Caffe, sebuah hotel, pub atau sebuah losmen kecil
Yang tak pernah menjelaskan apa-apa.
Kami adalah setiap hari yang berubah-ubah
Menjadi citra dan tujuan untuk memberi, menjadi sejarah
Yang tak di duga. Dan atas kesemuanya itu kami adalah
Keajaiban yang terluka sebab yang kami ketahui
Adalah bahwa setiap hari kami harus terlahir, harus pergi
Menjadi sesuatu yang lain atau apa saja.
Toho, 10 Agustus 1997
*) Genesisku Maya