by Wisnu Pamungkas
Dengan dada dan luka,
Aku rebah pada hitunganmu
Saat pucuk belati itu amblas sampai ke pangkal-pangkal
Ceritamu yang terasing dalam harapan-harapanmu
Untuk mengerti
= mengapa cinta selalu menjulur-julurkan lengan
kecilnya untukmu, untukku juga yang terkapar
di atas merah kertas surat cinta.
Aku roboh,
Aku hilang, aku hilang
Lidia,
Sui Ambawang, 25 Agustus 1997
*) Di atas Kab Motor Aneka Tradisi
Dengan dada dan luka,
Aku rebah pada hitunganmu
Saat pucuk belati itu amblas sampai ke pangkal-pangkal
Ceritamu yang terasing dalam harapan-harapanmu
Untuk mengerti
= mengapa cinta selalu menjulur-julurkan lengan
kecilnya untukmu, untukku juga yang terkapar
di atas merah kertas surat cinta.
Aku roboh,
Aku hilang, aku hilang
Lidia,
Sui Ambawang, 25 Agustus 1997
*) Di atas Kab Motor Aneka Tradisi