by Wisnu Pamungkas
Dulu aku hanya ingin memanggilmu ibu,
membangun sebuah rumah kecil di hatiku
lalu mengunjungimu setiap hari,
lalu mengapa? nyatanya aku cuma
bisa melihatmu seperti burung tua,
pergi dihadrik senja, penyesalan,
lalu air mata—dan nyatanya kamu cuma
ibu-ibu yang tak pernah
menikah, tak pernah melahirkan
dan terpaksa memikul separoh dari
dosa negara ini, oh ibu orang gila
Putussibau, 1997
Dulu aku hanya ingin memanggilmu ibu,
membangun sebuah rumah kecil di hatiku
lalu mengunjungimu setiap hari,
lalu mengapa? nyatanya aku cuma
bisa melihatmu seperti burung tua,
pergi dihadrik senja, penyesalan,
lalu air mata—dan nyatanya kamu cuma
ibu-ibu yang tak pernah
menikah, tak pernah melahirkan
dan terpaksa memikul separoh dari
dosa negara ini, oh ibu orang gila
Putussibau, 1997