by Wisnu Pamungkas
Barangkali, barangkali saja sungai-sungai kabel itu
Pernah hanyut, menemukanmu pada muara dan serpihan
Kekasih di sana, Bellini*) di sana, tonggak-tonggak
Beton dan air mata. Barangkali aku juga di sana. Hanyut
Bersama pelangi, hanyut bersama masa silam,_dengan
Impian juga,_bersama Tuhan juga di situ. Bagai
Kereta cepat yang membawa pesan dari kota. Langit meluncur,
Hidup dan kematian meluncur, partikel-partikel meluncur deras
Bersama kita dalam pispot kecil itu. Semuanya meluncur dengan
Sangat cepat dan jumawa
Barangkali, barangkali saja
Sungai-sungai peradaban itu sudah kering dan
Kita terus berharap sampai kesana
Pontianak, 24 Oktober 1996
Catatan: Geovani Bellini Maestro dari Vinesia
Barangkali, barangkali saja sungai-sungai kabel itu
Pernah hanyut, menemukanmu pada muara dan serpihan
Kekasih di sana, Bellini*) di sana, tonggak-tonggak
Beton dan air mata. Barangkali aku juga di sana. Hanyut
Bersama pelangi, hanyut bersama masa silam,_dengan
Impian juga,_bersama Tuhan juga di situ. Bagai
Kereta cepat yang membawa pesan dari kota. Langit meluncur,
Hidup dan kematian meluncur, partikel-partikel meluncur deras
Bersama kita dalam pispot kecil itu. Semuanya meluncur dengan
Sangat cepat dan jumawa
Barangkali, barangkali saja
Sungai-sungai peradaban itu sudah kering dan
Kita terus berharap sampai kesana
Pontianak, 24 Oktober 1996
Catatan: Geovani Bellini Maestro dari Vinesia