by Wisnu Pamungkas
Pada kota yang dihuni oleh angan-angan setiap orang
Aku bisa melihatmu; seperti burung terbang,
Seperti daun palma di bawah senja, dalam gerimis
Yang mengetuk-ngetuk dinding halaman, memberi kabar
Pada kenangan; dan aku tengah di sana mengingat
Semua pengalaman: barangkali masih saja dering sepeda
Kita tersisa di sana, pada jalan setapak yang
Tak terbayangkan, lalu memotret kota itu
Dengan fikiran-fikiran yang damai dan bersahaja,
Tentunya ini bukan cuma cinta Lidia
Toho, 10 Agustus 1997
Pada kota yang dihuni oleh angan-angan setiap orang
Aku bisa melihatmu; seperti burung terbang,
Seperti daun palma di bawah senja, dalam gerimis
Yang mengetuk-ngetuk dinding halaman, memberi kabar
Pada kenangan; dan aku tengah di sana mengingat
Semua pengalaman: barangkali masih saja dering sepeda
Kita tersisa di sana, pada jalan setapak yang
Tak terbayangkan, lalu memotret kota itu
Dengan fikiran-fikiran yang damai dan bersahaja,
Tentunya ini bukan cuma cinta Lidia
Toho, 10 Agustus 1997