by Wisnu Pamungkas
Kiranya hanya ada saat-saat untuk cemburu, Lidia.
Mengejar keping matahari dan berebut waktu, entah
Untuk apa kesemuanya itu Lidia? bila dada pun
Sudah menjadi tuba, menjadi artis, menjadi
Kemasan-kemasan kecil yang tak di perhitungkan atau
Apa saja seperti sejarah yang sudah melahirkan
Seorang aku ini Lidia—aku yang cemburu dengan
Dendam dan cinta
Kiranya hanya ada saat-saat yang penting
Untuk berkisah tentang cinta ini kepadamu,
Lidia. untuk apalagikah kesemuanya ini, kecuali
Hari-hari yang tumpah di atas kalender itu. Untuk
Menanti, untuk dada yang terisak-isak pilu.
Dada yang pernah hidup dan mati
Korek, 2 Agustus 1997
Kiranya hanya ada saat-saat untuk cemburu, Lidia.
Mengejar keping matahari dan berebut waktu, entah
Untuk apa kesemuanya itu Lidia? bila dada pun
Sudah menjadi tuba, menjadi artis, menjadi
Kemasan-kemasan kecil yang tak di perhitungkan atau
Apa saja seperti sejarah yang sudah melahirkan
Seorang aku ini Lidia—aku yang cemburu dengan
Dendam dan cinta
Kiranya hanya ada saat-saat yang penting
Untuk berkisah tentang cinta ini kepadamu,
Lidia. untuk apalagikah kesemuanya ini, kecuali
Hari-hari yang tumpah di atas kalender itu. Untuk
Menanti, untuk dada yang terisak-isak pilu.
Dada yang pernah hidup dan mati
Korek, 2 Agustus 1997