by Wisnu Pamungkas
Lama dia ingin menyelipkan pisau
di saku belakang seorang gundik
tapi agama membuat rencananya dikutuk
padahal hari-harinya gelisah melihat zinah
mengalir dari vagina sebuah republik
Lama ia ingin menyelipkan pisau
Membaca mantra dari atas pulau
Menabur kemenyan di kaki bukit
Tapi Tuhan melarangnya jadi Hantu bangkit
Mana lehermu kawan, mana nadimu pahlawan
Pisau ini sangat ingin berbagi rasa sakit
Purnama, 12 November 2007
Lama dia ingin menyelipkan pisau
di saku belakang seorang gundik
tapi agama membuat rencananya dikutuk
padahal hari-harinya gelisah melihat zinah
mengalir dari vagina sebuah republik
Lama ia ingin menyelipkan pisau
Membaca mantra dari atas pulau
Menabur kemenyan di kaki bukit
Tapi Tuhan melarangnya jadi Hantu bangkit
Mana lehermu kawan, mana nadimu pahlawan
Pisau ini sangat ingin berbagi rasa sakit
Purnama, 12 November 2007
Saya sangat suka sekali dengan tulisan yang dibuat oleh Abang Saya AA Mering, begitu menyentuh hati saya dan mudah2an bisa menyentuh hati semua kalangan yang membaca tulisan ini, menurut saya jangan berhenti sampai tua untuk menulis kebenaran2 di koran maupun di blog abang, karena kita semua butuh orang2 yang bisa menyuarakan kebenaran lewat ini semua yang lugas dan tepat.
ReplyDelete