by Wisnu Pamungkas
Sekarang tak kau ingat lagi aku; kecuali tentang
Sebuah kisah yang telah bertahun-tahun menjadi
yatim sepeninggalmu, menjadi duda untuk dirinya
sendiri, yang selalu saja tergoda untuk berhenti
mencintai siapa saja. sekarang tak kau ingat lagi aku
yang selalu ingin mengirimkan kepadamu kerja,
kartu ucapan selamat atau sekadar ciuman misalnya,
yang sebenarnya telah kulakukan,
lalu mengisahkan
hari-hari libur yang panjang, kebun singkong, tabungan
yang sisa 300 ribu perak; sama sekali bukan seperti
lamunan kita, kepada piringan hitam yang mengikat
kita pada pita, kertas tissue atau rindu yang rinsek dihimpit
kardus, kulit jeruk, tumpukan buku, resep obat dan
foto-foto SMA yang terserak bersama botol shampo
dan sisa bedak.
: sekarang tak kau ingat siapa-siapa lagi,
setelah kamu tamat, korupsi 1,3 triliun, punya
istri 4 dan simpanan di bank cukup di bawa sampai
ke akhirat
Baning, 10 November 1997
Sekarang tak kau ingat lagi aku; kecuali tentang
Sebuah kisah yang telah bertahun-tahun menjadi
yatim sepeninggalmu, menjadi duda untuk dirinya
sendiri, yang selalu saja tergoda untuk berhenti
mencintai siapa saja. sekarang tak kau ingat lagi aku
yang selalu ingin mengirimkan kepadamu kerja,
kartu ucapan selamat atau sekadar ciuman misalnya,
yang sebenarnya telah kulakukan,
lalu mengisahkan
hari-hari libur yang panjang, kebun singkong, tabungan
yang sisa 300 ribu perak; sama sekali bukan seperti
lamunan kita, kepada piringan hitam yang mengikat
kita pada pita, kertas tissue atau rindu yang rinsek dihimpit
kardus, kulit jeruk, tumpukan buku, resep obat dan
foto-foto SMA yang terserak bersama botol shampo
dan sisa bedak.
: sekarang tak kau ingat siapa-siapa lagi,
setelah kamu tamat, korupsi 1,3 triliun, punya
istri 4 dan simpanan di bank cukup di bawa sampai
ke akhirat
Baning, 10 November 1997