by Wisnu Pamungkas
Dalam surat-surat itu sajak telah membelah,
menjadi semacam keinginan untuk mengerti mengapa?
bercak-bercak pada cermin yang menyimpan beratus-ratus
adegan, penghianatan dan kesetiaan yang selalu bersolek
bersama, berebut meniru bentuk, menyusun bayang-bayangnya
sendiri menjadi kereta, menjadi almunium yang terpotong-potong
bersama sajak-sajak cinta
November 1997
Dalam surat-surat itu sajak telah membelah,
menjadi semacam keinginan untuk mengerti mengapa?
bercak-bercak pada cermin yang menyimpan beratus-ratus
adegan, penghianatan dan kesetiaan yang selalu bersolek
bersama, berebut meniru bentuk, menyusun bayang-bayangnya
sendiri menjadi kereta, menjadi almunium yang terpotong-potong
bersama sajak-sajak cinta
November 1997