by Wisnu Pamungkas
Di terminal ini,
orang-orang seperti ziarah
sebuah musim yang timbul-tenggelam dalam pusaran
waktu mengapung seperti asap tanpa tudung
Di terminal ini
sesungguhnya identitas telah mati
hanya nomor dan kakulator
yang tak henti-hentinya membiak menjadi sebuah lorong
Di terminal ini
gelisah mereka telah dikubur
walau nisan-nisan baru terus tumbuh
mencari liang yang lama hilang
Pukul 9.45 AM
Terminal Batu Tiga, Kuching
Di terminal ini,
orang-orang seperti ziarah
sebuah musim yang timbul-tenggelam dalam pusaran
waktu mengapung seperti asap tanpa tudung
Di terminal ini
sesungguhnya identitas telah mati
hanya nomor dan kakulator
yang tak henti-hentinya membiak menjadi sebuah lorong
Di terminal ini
gelisah mereka telah dikubur
walau nisan-nisan baru terus tumbuh
mencari liang yang lama hilang
Pukul 9.45 AM
Terminal Batu Tiga, Kuching
Salam saudara. Terima kasih kerana memberi ruang kepada saya untuk bertandang ke blog saudara. Agak menarik dan sebujur tahniah saya ucapkan. Amat bermakna bagi saya untuk singgah sebentar di blog saudara. Ini kerana bagi penulis muda seperti saya, ia amat berguna sebagai teman rujukan.Kalau saudara berkesempatan, sudi-sudilah bertandang ke blog saya. Sekian.
ReplyDelete