by Wisnu Pamungkas
seharusnya,
tak kukisahkan lagi padamu
tentang kubur terkukur,
toko kelontong dan vihara
yang terapung di antara delta,
bukit-bukit dan samudera raya
Seharusnya
aku tak memberitahukan padamu
tentang gemerisik pucuk-pucuk bambu,
kisah tapal dan tambat kuda
di pusat kota yang hinggar bingar
tak seharusnya
kukatakan lagi, tentang bandar yang sibuk itu
tempat penambang dan pedagang bertemu
menjelma kedai dan tirai-tirai
seharusnya,
tak kukisahkan lagi padamu
tentang kubur terkukur,
toko kelontong dan vihara
yang terapung di antara delta,
bukit-bukit dan samudera raya
Seharusnya
aku tak memberitahukan padamu
tentang gemerisik pucuk-pucuk bambu,
kisah tapal dan tambat kuda
di pusat kota yang hinggar bingar
tak seharusnya
kukatakan lagi, tentang bandar yang sibuk itu
tempat penambang dan pedagang bertemu
menjelma kedai dan tirai-tirai