Selamatkan Jantung Borneo Melalui Blog

By A.Alexander Mering

Ketika isu pemanasan global dan kehutanan dirasa seksi dibicarakan, banyak lembaga yang meliriknya sebagai sebuah lahan untuk ‘digarap’. Mata sejumlah NGO atau LSM lokal hingga luar negeri tertuju ke sana, atas nama kelangsungan dan keselamatan bumi dari kemusnahan. Salah satunya adalah upaya mempertahankan kawasan Heart of Borneo (HoB) yang menjadi menara air, 3 negara sekaligus paru-paru dunia. Seperti yang dilakukan WWF, dan sejumlah lembaga lain.
“Paru-paru yang dipenuhi asap dan rusak parah,” sindir seorang teman wartawan. Yang dimaksud adalah 230 juta kilometer persegi hutan yang kini dijadikan kawasan HoB. Bahkan Majalah National Geographic edisi November 2008 memuat laporan Mel White setebal 26 halaman bersama foto yang diabadikan Mattias Klum tentang kerusakan rimba pulau terbesar ketiga di dunia yang nyaris tinggal legenda ini.
Lalu apa arti kekayaan yang kita dapat dari menanam kelapa sawit, tetapi paru-paru sendiri dihabisi? Apa gunanya duit betepek-tepek di berangkas jika pada akhirnya pulau ini tenggelam atau menjadi sekering neraka kelak? Adakah ini omong kosong? Jika Anda membaca hasil penelitian tentang nasib pulau ini, maka akan melihat tingginya deforestasi di pulau ini. Sekitar 1,2 Juta hektar hutan Borneo hilang setiap tahun (periode 2000 – 2002). Yang tersisa tidak lebih dari 50% saja dan tentu terus berkurang, menyusul upaya pemerintah Indonesia yang terus melakukan ekspansi perkebunan kelapa sawit dan mengalahkan Malaysia.
Pesta blogger 2008 yang digelar 22 November lalu di Jakarta, dan turut mengundang Borneo Blogger Community (BBC) telah mengingatkan kita betapa pentingnya memperjuangkan HoB yang sisa cebisan. Sebagai komunitas berbasis web log, BBC tidak sekadar ingin mencuri pandangan seribu lebih blogger yang hadir pada pesta tersebut pada topik ini, tetapi juga mengajak tiap-tiap warga negara dunia maya untuk saling mengingatkan bahwa tak cuma pongo (orangutan), tak cuma arwana berikut jutaan species di pulau ini yang terancam, tetapi setiap mahluk yang menghirup udara di planet ini. Terlalu banyak yang berkepentingan pada takdir pulau ini. WWF melalui program HoB-nya bersama pemerintah juga telah berupaya mendorong program ini. BBC melalui situsnya www.borneoblogger.com dan www.borneobloggercommunity.blogspot.com, hanyalah sebuah keniscayaan, hanya sebuah ikhtiar bersama untuk menyelamatkan yang tersisa dari kehidupan untuk kelangsungan hidup bersama. Kiamat pulau ini memang tak mungkin dihentikan, tapi setidak-tidaknya masih bisa kita tunda beberapa saat dengan cara bersama-sama.

Related Posts

Buaya Pontianak, Mejeng di Sarawak
Read more
Sepertiga Garuda
Read more