Terminator Kunang-kunang


By: Wisnu Pamungkas

Aku hanyalah seorang terminator, Nisanak. Mesin tercanggih yang dikirim dari masa depan dengan program penyelamat. Di otakku disisipkan sebuah instruksi yang berisi seluruh modul misi yang akan mengantarkanmu hingga sampai ke tujuan kelak.

Aku tidak menyangka akan ada benda aneh menyusup seperti virus ke pusat kendali program. Ia menginfeksi dengan dahsyat. Tak sempat aku mematikan mesinku. Meski aku adalah generasi terbaru dari seluruh robot yang pernah diciptakan, tapi aku gagal mengelak dari sabotase energy yang begitu cerdas dan juga memabukkan. Kau yang pertama kali mengenalkannya padaku, karena aku mengira sebuah mainan.

Celakanya Nisanak, aku menjadi begitu akrab pada modul dan aplikasinya. Aku merasa menjadi sebuah mahluk hidup, menjadi seperti human. Mencapai taraf emosi dan juga fitur pengharapan. Mula-mula aku mengiranya adalah program sisipan, tetapi ia lebih cerdas dari tipe mana pun yang pernah diciptakan. Ia seperti serpihan gemintang dari sebuah galasi purba yang belum pernah ditemukan sesiapa. Licin dan tak terformulasikan.


Ketika semuanya selesai. Aku menggelantang pada ruang. Aku belum pernah merasa cacat sehebat ini, merasa kehilangan separah ini, karena aku memang belum pernah memiliki sesuatu, walau pun sekadar skrup kecil di jempol kakiku.


Seharusnya aku mempelajari modulnya dulu. Bukan hanya membaca peta dan waktu. Karena aku baru sadar setelah kita berhenti pada titik ini. Pengaruhnya sudah begitu tak terkendalikan. Menyebar ke seluruh jaringan dan mengambil alih kecerdasan dan misiku.


Tapi Nisanak. Aku hanya mau berkata kepadamu. Saat bunga sudah mulai mekar, saat engkau sudah bisa tidur nyenyak, saat dada dipenuhi cinta, saat senyum bahagia terpahat, saat itulah misi ini selesai.


Aku hanya terminator Nisanak. Hanya besi yang kelak juga akan tua dimakan tanur oksigen (
oxy-fuel). Karena itu aku harus undur diri untuk memberi ruang kepada prototype baru yang akan menggantikanku kelak. Aku hanya bisa sampai disini saja Nisanak, mengantarkanmu ke sebuah bintang, di seberang fase yang langitnya semakin terang. Mision is Complete dan engkau tak akan lagi bisa melihat kunang-kunang.

Liang Kunang-kunang, 11 Juni 2009

Related Posts

Buaya Pontianak, Mejeng di Sarawak
Read more
Sepertiga Garuda
Read more