Gumaman






































1. Aku hanya daun, yang memahami kehendak ranting, setelah musim bertukar daun harus imun kepada takdir.

2. Karena kalau anak panah melesat ke dua arah yang berlawanan, maka tak akan ada lagi busur yang bisa mempertautkanya.


3. Engkau adalah tempat aku pernah datang dengan mata tertutup dan pura-pura melihat langit. Sejak bertemu kamu aku mengapung di ujung realiti. Fantasi telah menjadi bisa ular yang menyiksaku setiap waktu, dalam nyala birahi dan api yang tak pernah padam. Aku tersayat-sayat sepanjang jalan, sendiri meniti jejak yang kulalui bersamamu. Sumpah aku tidak suka ini, aku sangat menderita setiap kali mengenangnya.


4. Sukab memberi tahu saya, ah dia ada-ada saja.


5. Aku rindu menjadi takdirmu suatu hari kelak.

Related Posts

Buaya Pontianak, Mejeng di Sarawak
Read more
Sepertiga Garuda
Read more