Kunang-kunang telah pergi,
kunang-kunang telah hilang
Kunang-kunang telah tiada,
kunang-kunang air mata.
Kuminta tiada duka
Kuminta tiada tangis
Kuminta tiada rasa
Kuminta tiada luka
Kunang-kunang hilang
Kunang-kunang terbang
Kunang-kunang sunyi
Kunang-kunang telah mati
Kunyanyikan lagi bait sumbang itu sepanjang jalan pulang. Air mataku tumpah lagi untuk yang ke sekian kali. Karena aku tahu inilah untuk terakhir kalinya aku memelukmu dan mengecup bibirmu yang lembut. Aku tak berani lagi menoleh ke belakang dan aku ingin waktu berhenti. Bumi terasa sunyi, dan angin berdesau seperti pisau, mengiris setiap kenangan yang ikut terseret.
Aku telah menepati janji, meskipun sakit sekali.
Selamat tinggal kekasih.