By Wisnu Pamungkas
setelah menjadi kunang-kunang
dalam luka ia tetap saja berkedip
meski itu tak pernah cukup menjadi terang
setelah menjadi kunang-kunang
takdirnya adalah terbang
tiada lagi sesiapa tempat
ia mengadukan rasa sakit
Sadaniang, 3 April 2011