Photo: merdeka.com |
Wisnu Pamungkas
Setelah melewati ribuan tahun cahaya,
tak juga dia berhasil melupakan dirimu nisanak
bayangan kubah masjid tua yang sudah tiada, dan sepotong
bulan
jatuh juga akhirnya ke dalam mangkuk sekoteng pungguk yang
patah sayap
Setelah terpapar di galaksi lain,
masih saja dadanya negilu mengenang bayang-bayangmu nisanak
tiada yang mampu menebus rindu, bahkan bintang yang terlihat
sama
di malam berangin yang serupa, di atas pasir pantai yang
lindap,
kunang-kunang oleng tertipu gelap
Setelah berjuta-juta
tahun cahaya lamanya
tak ada yang menggantikan cintamu nisanak,
kunang-kunang mengapung murung, menyeret–nyeret sisa cahaya
menuju muara, liang para malam di penghabis gelap
Kalibata, 2016
Copyright © Alexander Mering