Ilustrasi |
By Wisnu Pamungkas
menyesalah dia karena pernah memintal dawai
yang pernah diikatkannya pada tirai hujan
ketika musim melemparnya ke hutan
menerima kembali takdirnya yang adalah kosong
maka ditanggalkannya jua sayap
sebab angin selalu membujuknya terbang
berdua menjelajah nyala semesta yang gelap
tapi ia bukan juga sesiapa selain hanya ketiadaan
maka berdarahlah lagi luka
saat hampa menjelma kepompong
mengirim rindunya ke negeri sihir
:gerimis selalu membuatnya ingin sekali menangis
Pinggir Kapuas, 23 juni 2017
Copyright © Alexander Mering