by Wisnu Pamungkas
Suatu hari di bulan juni,
Ayah menemukan seorang bidadari
yang nekad turun ke bumi,
bertemu lelaki yang rambutnya beraroma hujan
Bidadari melepas jampi-jampi, mengirim amuk,
tapi rambut lelaki tersebut tetap saja hanya daun lindap,
samadi sunyi di ranting bulan
Ayah hanya menari ketika bidadari melepas sayapnya,
meruapkan bau harum saat direngkuhnya pelukan
lelaki yang rambutnya beraroma hujan
Ketika senja ayah juga menyaksikan rindu yang menjelma
sungai,
dilayari perahu Sinbad
yang tak pernah tiba di pantai
Ayah
menggambar sepasang sayap untuk itu lelaki,
menjampi-jampinya
menjadi kunang-kunang bulan Juni,
mengirim
cahaya kecilnya ke cakrawala sebelum hujan
16 Juni 2017
Copyright © Alexander Mering