Hujan di Kasepuhan 1)


Photo by Pixabay
Klik play untuk mendengarkan versi audio:

Setelah hujan, kemanakah engkau terbang,

yang tersisa hanya harum kembang,

lindap yang mengendap-endap

dalam ingatanku padamu


Setelah hujan berhenti,

mengapa engkau menghilang,

hanya jejak basah fajar di jendela,

oleh air mata pungguk, yang sesunguk

tertipu bulan purnama


Selepas hujan,

tak kutemukan kepakmu dalam kenangan,

diantara kelakar para petani, Incu putu2)

yang bersenandung bersama burung-burung di langit


Setiap senja, aku pun begitu lara,

setelah mega-mega tumpas di keremangan,

saat rindu menjadi belati,

begitu ngilu dalam seringai hujan


O, kemanakah engkau kupu-kupu,

tak kutemukan jua jejakmu,

di antara senandung riuh

perempuan-perempuan bersayap


O, kemanakah engkau kupu-kupu,

menyisakan bisa rindu,

yang takan pulih oleh sihir kulecer,3) huma, leuit,4) maupun sajak


Setelah hujan,  kemanakah engkau pergi wahai kupu-kupu


Cibadak, 19 Juni 2019


______________

  1. Kelompok masyarakat adat sub-etnis Sunda yang tinggal di sekitar Gunung Halimun, terutama di wilayah Kabupaten Sukabumi sebelah barat hingga ke Kabupaten Lebak, dan ke utara hingga ke Kabupaten Bogor.
  2. Keturunan atau anak cucu Kasepuhan dalam komunitas masyarakat adat Kesepuhan
  3. Baling bambu tradisional Masyarakat Adat Kasepuhan, di Jawa Barat.
  4. lumbung padi khas masyarakat Sunda, khususnya warga Kesepuhan

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url