Air yang Tergelincir Kepada Bunga



Kemana bahagia, tanya air yang tergelincir kepada bunga
ketika mereka berpapasan di sebuah taman,
musim membuat bunga tak lagi berbicara kepada air
dibiarkannya saja rindu pergi tanpa pernah terucap

Kemana bahagia, tanya kumbang kepada kembang
Saat mereka berpaspasan di jalan pulang
setiap sore adalah jingga bagi mereka,
meski kali ini mata hari datang begitu terlambat

Kemana bahagia, tanya camar kepada perahu,
perahu terlalu sibuk bermain angin bersama ombak
camar lantas pergi, melesat tinggi ke langit
dibakarnya paspor agar tak bisa kembali

Kunang-kunang bertemu bahagia di warung pojok
menyerumput bir pletok1) dan mengunyah tahu
setelah sibuk seharian menghibur seekor paus merah,2)  
seluruh tubuhnya konon penuh luka dan berlumuran darah

Kemana cinta ketika dia membutuhkan bahagia
air mata adalah air yang tergelincir kepada bunga
musim membuat mereka telah menutup percakapan
dibiarkannya saja rindu pergi tanpa pernah terucap

Kalibata, 27 Oktober 2019


[1] Minuman penyegar khas Betawi yang terbuat dari campuran rempah, jahe, daun pandan wangi, dan serai.  Orang Betawi menggunakan tambahan kayu secang pada ramuannya hingga airnya berwarna merah bila diseduh dengan air panas.
[2] Paus Merah, dalam Kumpulan Cerpen Seno Gumira Ajidharma
Next Post Previous Post
2 Comments
  • GAGO DAILY
    GAGO DAILY February 22, 2020 at 2:20 AM

    ngilu yang tak terelakan...

  • Alexander Mering
    Alexander Mering April 21, 2022 at 6:13 AM

    Membaca dan menulis puisi adalah salah satu cara menyembuhkan diri

Add Comment
comment url