Sajak Lawe. Ilustrasi kunang-kunang. Photo pixabay.com |
Bagaimana aku dapat mengatakannya padamu
Kami telah belajar kembali memahami batu
bukan dengan prasangka yang diajarkan para penipu
Atau para spekulan yang mencari keuntungan,
Mengarang banyak dongeng sejak menginjak di Gimpu
Bagaimana dapat kukatakan padamu
Mengapa orang-orang tua dulu, memilih kayu wilintunga
Dan mengantar mereka ke surga, sebab sayap kunang-kunang
telah ditiupkan angin dan sepenggal mantra
Bagaimana dapat kujelaskan,
Pekik tokoku disiang hari adalah tanda kepada orang Uma,
seluruh perputaran roda waktu akan berhenti juga,
Membuka tabir untuk bertukar antara yang awal dan yang akhir
Kemana seharusnya setiap roh yang hidup datang
Disinilah seharusnya kita mengerti hakikat air
Bukan seperti yang dijelaskan para penyair
Ular adalah akar yang melata dalam nalar Adam
Bukan di pucuk-pucuk pohon toilitik,
Samar dalam denyar air sungai
Setelah musim taman selesai
Bagaimana dapat kukatakan padamu,
Bila sunyi berbicara lebih dari semusim bunyi
Lawe, 27 September 2015