MOP~Aprilia Dada

by Wisnu Pamungkas

Ketika dada sakit, aku seharusnya tidak usah
Merasa begitu terlantar, menginginkan kamu hadir
Tapi kamu malah pergi, menyulap setiap dinding
Kamar menjadi poster, menjadi lorong-lorong sempit
Yang dingin. Aku terlunta-lunta bersama dada,
Lalu dada mati, tak seorang pun menangis,
Lalu aku mati aku pun tahu bahwa kamu tidak
Pernah benar-benar menangis; kamu hanya
Membeli air mata, membeli sejenak kesedihan-kesedihan
Imitasi itu, juga sejengkal tanah untuk membaringkan
Masalalu, tapi aku tidak pernah benar-benar mengenalmu,
Cinta hanya seperti daun gugur
Menyisakan bilur-bilur kenangan dan angin yang
Bertiup di pemakaman itu, dada dan aku yang
Telah mati hampir setiap saat, sebanyak-banyaknya


Korek, 20 April 1997
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url