By: Mering kami mengembara, seperti mimpi masa kecil kami dua manusia yang tak saling mengenal tapi ditautkan rasa, dit…

By Wisnu Pamungkas Keindahan fajar disini sungguh-sungguh mahal dan tak terbayar. Berpuluh-puluh lekuk punggung gunung …

By: Wisnu Pamungkas Dari pada kami menghabiskan energy untuk melawan, lebih baik kami gunakan untuk membangun sesuatu y…

By Wisnu Pamungkas Tugas Ayah adalah membebaskan negara dari cengkraman Negara. Karena bagi Ayah tiap Negara yang perna…

Sumber Photo: http://saint-27.deviantart.com By: Wisnu Pamungkas Dialog Konflik Batin Ayah Bagaimana aku harus …

ilustrasi Bulan sabit yang menyembul di cela-cela pucuk pohon itu mengingatkanku kepada ibu. Wanita separuh baya …

By: Wisnu Pamungkas Aku dapat melihat sebuah kemenangan besar di matanya. Sesuatu yang lebih dari sekedar sukses belaka…

Ilustrasi Cerpen: Wisnu Pamungkas Ini tentu saja tentang sebuah senja, senja yang memerah, membiaskan cahaya al…

By: Wisnu Pamungkas Jika kamu menulis, menulislah seperti kamu menulis pesawat terbang, kereta api atau apa saja yang …

By: Wisnu Pamungkas Ia selalu melawan langit, mengancam cakrawala, membidik udara dengan menyebarkan ratusan ribu fampl…

By: Wisnu Pamungkas Ada apakah dengan hari ini, kelabu dalam guyuran pelangi, Beberapa anak bergeumul mencari-Mu dalam …

By: Wisnu Pamungkas Seorang diri ayah menjelajah dari sejarah ke sejarah, Ibu hanya bayang-bayang kelam tanpa wajah yan…

By: Wisnu Pamungkas Seorang diri ayah menjelajah dari sejarah ke sejarah, Ibu hanya bayang-bayang kelam tanpa wajah yan…

By: Wisnu Pamungkas Bagi ayah, waktu telah lama terkatung-katung di langit, Mencuat di koridor semesta, menjadi tugu Ke…

by: Wisnu Pamungkas Bayang-bayang ayah menukik ke dalam rumah, ruang yang bercabang dalam mitos-mitos tentang kebahagia…