Menyakitkan
by: Wisnu Pamungkas Yang pasti segala sesuatunya teramat menyakitkan. Kamu jauh dari jangkauanku, aku kehilangan peng…
by: Wisnu Pamungkas Yang pasti segala sesuatunya teramat menyakitkan. Kamu jauh dari jangkauanku, aku kehilangan peng…
by: Wisnu Pamungkas Natal bagi Ayah adalah awan yang berbalik dan menumpahkan hujan, Agin yang berbisik tentang ketulus…
Rindu,. Kukira dapat membebaskan diri dari cengraman rindu ini, Malah ia menariku ke arahmu. Kukira dapat berlari d…
by: Wisnu Pamungkas Orang yang berbahagia adalah mereka yang menemukan jalan pulang
by: Wisnu Pamungkas Ayah sangat ramah pada kematian bahkan ia mentraktirnya dengan sebotol bear sebelum mereka berpisah…
by: Wisnu Pamungkas Ayah sendiri di terminal udara mancari bahasa cinta dia adalah lelaki yang gagal menjaga bumi …
by: Wisnu Pamungkas Aku tak yakin keadaan begitu baik setelah beratus-ratus kali kami terbanting-banting ke kiri dan …
by : Wisnu Pamungkas Lebaran tahun ini, jangan kau cemas Berbuket-buket bunga mawar yang kukirim sebagai kata maaf Tak …
by: Wisnu Pamungkas Apakah pulsa telah mengajarimu menangis, lewat pesan pendek yang dikirim kekasih? “Cintaku, ini …
by: Wisnu Pamungkas Ayah sangat ramah pada kematian bahkan ia mentraktirnya dengan sebotol bear sebelum mereka berpisah…
by: Wisnu Pamungkas Ketika dunia sudah sangat sempit, bahkan untuk sekadar membuang abu rokok pun sudah tak ada ruang…
By: Wisnu Pamungkas Seorang wanita dengan gunting di tangan siap menikam jantung sendiri malam itu mengirim SMS kep…
by: Wisnu Pamungkas Aku percaya engkau mencintaiku dengan segenap hatimu. Tapi aku tak akan mudah percaya pada apa …
by: Wisnu Pamungkas Terimakasih Ayah, izinkanlah aku menerima semua fakta dan mimpi ini dalam satu bagian hidup y…
Sumber Ilustrasi: http://diaghe.com/ By: Wisnu Pamungkas DIALOG Konflik Batin AYAH: Bagaimana aku harus menjela…
by: Wisnu Pamungkas Ketika negra tak lagi menjalankan fungsi sebagaimana mestinya, melindungi hak-hak dan kepenting…
Pujangga gila Dari utara adalah The Wanderer, debu cosmic yang selalu beredar setiap saat bagai hantu yang tiada t…
by: Wisnu Pamungkas Karena ngilu dilanyak sepi, dengan terpaksa Pujangga gila mengirimkan email-nya ke surga: Tuh…
by Wisnu Pamungkas Tuhan telah menjatuhkan kutuknya ke atas negeri mimpi. Karenanya setiap bayi yang lahir pada mingg…
Saat melihat sungai, satu-satunya yang ingin anda lakukan adalah menyelam, selain bersenggama! Karena itu aku langsun…
Aku berjalan seperti orang mabok, saat menyelusuri makam-makam masa lalu, untuk bertemu diri sendiri.
kami mengembara, seperti mimpi masa kecil kami Dua manusia yang tak saling mengenal tapi ditautkan rasa, ditautkan s…
Setelah lebih sebulan kami berjalan dalam gelap, aku sempat berfikir apakah tempat yang kami tuju ini benar-benar pern…
by: Wisnu Pamungkas Bulan sabit yang menyembul di cela-cela pucuk pohon itu mengingatkanku kepada ibu. Wanita separuh b…
Senja di Botol Aqua by Mering Jika aku boleh memilih, aku akan memilih untuk dilahirkan kembali disebuah pantai. …
Mungkin mempertanyakan mengapa cinta harus ada adalah seuatu yang terlalu klise bagi seorang pemikir. Atau mungkin ada …
Cerpen: Wisnu Pamungkas Ini kuda: kukekang embun kesiangan Derap apokalypsa menderu pergi Sekeras angin batu-batu …
By Wisnu Pamungkas Ketika penciptaan dimulai, Yang pertama Tuhan lakukan adalah membangun ruang Belum ada tempat berpij…
Photo by Eric Ward @ericjamesward Ibu memproklamasikan kelamin Ayah sebagai negara baru Ayah tak b…
by: Wisnu Pamungkas Entah siapa yang lengah, tuhan atau ayah? Hanya saja ketika itu tuhan agak gegabah, menghela adam …
Ayah sendiri di terminal udara mancari bahasa cinta Dia adalah lelaki yang gagal menjaga bumi sedangkan anak-anak terus…
By: Wisnu Pamungkas Aku dan sekelompok ikan Menemukan jalan Sebelum pagi tiba Sama-sama memanjatkan doa Tentang …
: WS. Rendra in Memoriam Mata yang tak pernah buta adalah matahari, Mata yang tak pernah dusta adalah matahari, Mata ya…